Sunday, September 23, 2018

Cara Menjaga dan Memperbaiki Laptop dan PC Dari Lag dan Lemot

Berkaca pada pengalaman saya, memiliki komputer low-end/ kelas bawah pasti  seringkali memiliki problem yang sama, yakni lag, force close, stuck, lemot, dan berbagai macam lainnya. Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia komputer saat ini melejit pesat, hal ini berdampak pada manuver perangkat pc kamu yang setiap bertambahnya waktu akan semakin melambat. Oleh karena itu, dibutuhkan perawatan extra atau proteksi extra terhadap perangkat PC agar penurunan performa tidak terlalu signifikan.

Berikut merupakan cara menghindari penurunan performa PC yang signifikan.

  • Pasang Antivirus
Ya, virus yang menginfeksi PC sangat mempengaruhi penurunan performa, apalagi virus tersebut sudah bersembunyi pada part-part file penting sistem perangkat PC kita. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan antivirus untuk melindungi PC. Biasanya, pada sistem operasi windows 8 maupun 10 telah ada Windows Defender bawaan dari pack windows itu sendiri. Namun jika pada Windows sebelum 8 dan 10 jarang ada antivirus bawaan, maka dibutuhkanlah pihak ketiga, semisal SmadaV, Avira, Avast, AVG , dan lain sebagainya.
  • Jangan Menggunakan Program Yang Tidak Kompatible
Inilah godaan yang sangat berat jika memiliki perangkat PC low-end, ingin memasang program atau game yang berat. Saya sarankan jangan memberatkan PC kamu dengan program yang bersifat berlebihan. Karena pasti pemakaian akan menghabiskan memory dan RAM yang notabeni hanya untuk program spek kecil. Oleh karena itu pakailah program yang sifatnya hanya untuk aktivitas yang dibutuhkan.
  • Rutin Melakukan Defrag
Defrag berguna untuk membersihkan cache-cache sisa jalanan program. Oleh karena itu saya sarankan untuk ruti defrag tiap hari atau jika tidak sempat tiap minggu. Berikut merupakan langkah langkahnya.
  1. Perhatikan bahwa fitur Defragment Windows 7 berjalan secara otomatis, tetapi jika Anda ingin mengontrolnya secara manual, ikuti langkah-langkah berikutnya.
  2. Buka Control Panel.
  3. Buka "System and Security".
  4. Klik "Defragment Your Hard Drive".
  5. Pilih drive untuk dianalisis. ...
  6. Klik "Analyze Disk".
Untuk windows 8 dan 10 memiliki cara yang sama tetapi cuma tampilan saja yang berbeda.
  • Perhatikan Isi Drive C:
Ubahlah kebiasaan anda menyimpan semua file ke drive C: karena drive C: juga membutuhkan ruang untuk menjalankan sistem operasi dari program program yang akan kamu buka.
  • Hapus Temp. File
Temp. File adalah file junk yang menyimpan log aktivitas kamu selama menjalankan program. Tidak masalah jika kamu skip cara ini, tetapi sangat saya sarankan karena sangat beguna mengurangi beban Drive C:. Berikut merupakan langkah-langkahnya.

  1. Pertama sekali buka Run di komputer anda dengan menekan kombinasi tombol Windows+R.
  2. Maka jendela Run akan terbuka, ketikkan %temp% lalu tekan Enteratau Ok.
  3. Selanjutnya kita akan dibawa ke sebuah direktori dimana file-file temporari aplikasi tersimpan. Lalu hapus semua file tersebut.
  4. Mungkin ada beberapa file dan folder yang tidak bisa dihapus, hal ini dikarenakan adanya proses dari beberapa aplikasi yang sedang berjalan di latar belakang. Untuk itu pilih saja skip.
  5. Setelah menghapus file temporary aplikasi, selanjutnya kita juga perlu menghapus file temporary Windows.
  6. Caranya buka Run lagi, ketikkan tempdan tekan Ok atau Enter.
  7. Setelah itu kita akan dibawa ke direktori temporary Windows. Hapus semua file yang ada didalamnya, kemudian keluar.
  8. File-file temporary yang telah kita hapus sebelumnya tidak langsung terhapus, melainkan dipindahkan ke Recycle Bin atau tempat sampah.
  9. Untuk itu silakan dibersihkan Recycle Bin-nya dengan cara klik kanan Recycle Bin -> Empty Recycle Bin.
  10. Selesai, kini komputer anda sudah bersih dan lebih enteng dari sebelumnya.
Jika terasa menyulitkan, anda dapat meendownload dan instal pihak ketiga seperti CCleaner, Avast cleaner, dan lain sebagainya.

Itulah cara cara menjaga performa PC agar tidak mengalami penurunan secara signifikan. Tentunya kamu dapat mencari solusi lain di Internet, namun cara-cara diatas merupakan cara yang paling mudah saya pelajari. Jika berbagai cara telah dilakukan namun gagal membuahkan hasil, saya sarankan install ulang atau bawa PC kamu ke montir perangkat PC. Terima kasih ^_^

Friday, September 21, 2018

Cara Mudah Fix Error Pada Saat Installing Program


Dalam instal program, kita pasti sering menemui ketidaknyamanan, seperti install tidak berjalan, adanya notifikasi file intern yang hilang saat install, sampai yang paling parah yaitu install gagal, apalagi status instal sudah memasuki interval 90% - 100% kan ya kesel, hehehe...

Kali ini saya akan mencoba memberikan solusi atas masalah install program maupun game yang bermasalah. Berikut merupakan

  1. Download file DLL yang hilang. Jika pada install ada notifikasi eror, pasti dijelaskan bahwa "blablabla.dll is missing". Kalian dapat dapat cari dan download file missing tersebut Disini atau yang biasa install game, file missing dapat didownload unarc.dll dan isdone.dll Disini.
  2. Ekstrak dan copy dll-dll tersebut di C:/windows/system32 bagi pengguna 32bit. Sementara bagi pengguna 64bit copy di C:/windows/Syswow64.
  3. Buka command prompt. Ketik "regsvr32 ISDone.dll" untuk pengguna 32bit. Ketik "regsvr32 C:\Windows\SysWOW64\ISDone.dll" untuk pengguna 64bit. (Jangan lupa menghapus tanda petik (""))
  4. Matikan anti virus.
  5. Hapus file cache pada temp.
  6. Restart PC anda pada safe mode.
  7. Instal sebagai administrator
*Jika cara tersebut tidak berhasil, kemungkinan besar memori perangkat anda sangat penuh sehingga memerlukan tidakan lebih lanjut. Ada kemungkinan juga file install terhapus oleh antivirus atau erorr pada saat downloading. Maka saya sarankan agar setiap ekstraksi file program matikan terlebih dahulu antivirus dan pastikan ukuran file download sama pada deskripsi file pada link download.

Itulah cara mudah mengatasi install error yang sangat mengganggu. Secara umum, memang hal ini bisa terjadi akibat update pada windows yang mendegradasi file dll penting yang dianggap tidak dibutuhkan baik sengaja maupun tidak sengaja. Terimakasih ^_^

Sunday, September 9, 2018

PowerPoint Virus Flu Burung



Dapat mau download di Google Drive ^_^

Makalah Artificial Intelegence


ARTIFICIAL INTELLIGENCE
Pengertian Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) istilah yang mungkin akan mengingatkan kita akan kehebatan optimus prime dalam film The Transformers. Kecerdasan buatan memang kerap diidentikkan dengan kemampuan robot yang dapat berperilaku seperti manusia. Definisi Kecerdasan Buatan, Berbagai definisi diungkapkan oleh para ahli untuk dapat memberi gambaran mengenai kecerdasan buatan beberapa diantaranya :
·        Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon [1987]).
·        Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight [1991]).

Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan (Encyclopedia Britannica).Sejarah Kecerdasan Buatan
Berbagai litelatur mengenai kecerdasan buatan menyebutkan bahwa ide mengenai kecerdasan buatan diawali pada awal abad 17 ketika Rene Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Kemudian Blaise Pascal yang menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Selanjutnya pada abad 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Perkembangan terus berlanjut, Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas” pada 1943 yang meletakkan pondasi awal untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “Kecerdasan Buatan” pada konferensi pertama pada tahun 1956, selain itu dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang diyakini sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan yang mempunyai rintangan secara mandiri.Jenis-Jenis KecerdasanBuatan dalam perkembangannya kecerdasan buatan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
·        Sistem Pakar (Expert System), komputer sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar sehingga komputer memiliki keahlian menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki pakar.
·        Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing), user dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa sehari-hari, misal bahasa inggris, bahasa indonesia, dan sebagainya.
·        Pengenalan Ucapan (Speech Recognition), manusia dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan suara.
·        Robotika & Sistem Sensor.
·        Computer Vision, menginterpretasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.
·        Intelligent Computer-Aided Instruction, komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih & mengajar.
·        Game Playing.
·        Soft Computing
Soft computing merupakan sebuah inovasi dalam membangun sistem cerdas yaitu sistem yang memiliki keahlian seperti manusia pada domain tertentu, mampu beradaptasi dan belajar agar dapat bekerja lebih baik jika terjadi perubahan lingkungan. Soft computing mengeksploitasi adanya toleransi terhadap ketidaktepatan, ketidakpastian, dan kebenaran parsial untuk dapat diselesaikan dan dikendalikan dengan mudah agar sesuai dengan realita (Prof. Lotfi A Zadeh, 1992).
Metodologi-metodologi yang digunakan dalam Soft computing adalah :
·        Logika Fuzzy/Fuzzy Logic (mengakomodasi ketidaktepatan).
·        Jaringan Syaraf Tiruan/Neurall Network (menggunakan pembelajaran).
·        Probabilistic Reasoning (mengakomodasi ketidakpastian).
·        Algoritma Genetika/Evolutionary Computing (optimasi).


Lingkup utama kecerdasan buatan:
1.     Sustem pakar. Komputer digunakan sebagai saran untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan masalah dengan meniru keahlian yang dimiliki para pakar
2.     Pengolahan bahasa alami. Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user mampu berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
3.     Pengenalan ucapan. Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia mampu berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
4.     Robotika dan Sistem sensor
5.     Computer vision, mencoba untuk dapat mengintrepetasikan gambar atau objek-objek tampak melalui komputer
6.     Intelligent Computer aid Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar
Keuntungan Kecerdasan Buatan :
1.     Kecerdasan buatan lebih bersifat permanen. Kecerdasan alami akan cepat mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia yang pelupa. Kecerdasan buatan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak mengubahnya.
2.     Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarkan. Mentransfer pengetahuan manusia dari satu orang ke orang lain butuh proses dan waktu lama. Disamping itu suatu keahlian tidak akan pernah bisa diduplikasi secara lengkap. Sedangkan jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebuat dapat ditransfer atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer ke komputer lain
3.     Kecerdasan buatan lebih murah dibanding dengan kecerdasan alami. Menyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan lebih murah dibanding dengan harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4.     Kecerdasan buatan bersifat konsisten. Hal ini disebabkan karena kecerdasan busatan adalah bagian dari teknologi komputer. Sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah.
5.     Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan. Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasikan dengan mudah dengan melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
6.     Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan alami
7.     Kecerdasan buatan dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dibanding dengan kecerdasan alami.
Keuntungan kecerdasan alami:
1.     Kreatif. Kemampuan untuk menambah ataupun memenuhi pengetahuan itu sangat melekat pada jiwa manusia. Pada kecerdasan buatan, untuk menambah pengetahuan harus dilakukan melalui sistem yang dibangun
2.     Kecerdasan alami memungkinkan orang untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan pada kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-input simbolik
3.     Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas, sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.
Beberapa program AI (1956 – 1966)
-Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, dapat membuktikan teorema-teorema matematika •Sad Sam (Robert K Lindsay – 1960), dapat mengetahui kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban berdasarkan fakta yang didengar dalam sebuah percakapan •
-ELIZA diprogram Joseph Weizenbaum (1967), mampu memberi terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan
Tujuan dari kecerdasan buatan
1.     Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2.     Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
3.     Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)

AI dapat dipandang dalam berbagai perspektif.
·        Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence)
·        AI adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia
·        Dari perspektif bisnis
·        AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
·        Dari perspektif pemrograman (Programming),
·        AI termasuk didalamnya adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian (search)
·        KeLebih bersifat permanen.
·        Lebih mudah diduplikasi & disebarkan.
·        Lebih murah.
·        Bersifat konsisten dan teliti karena kecerdasan buatan adalah bagian dari teknologi komputer sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubah-ubah
·        Dapat didokumentasi.Keputusan yang dibuat komputer dapat didokumentasi dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk direproduksi.
·        Dapat mengerjakan beberapa task lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia lebihan kecerdasan buatan


Makalah Rekayasa Genetika




BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar belakang
lmu pengetahuan dalam bidang rekayasa genetika mengalami perkembangan yang luar biasa. Perkembangannya diharapkan mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan baik dari segi sandang, pangan, dan papan yang secara konvensional tidak mampu memberikan konstribusi yang maksimal. Adanya produk hasil rekayasa tanaman memiliki tujuan untuk mengatasi kelaparan, defisiensi nutrisi, peningkatan produktivitas tanaman, ketahanan terhadap cekaman lingkungan yang ekstrem, dan lain-lain (Amin et al., 2011a). Perkembangan dari rekayasa genetika tersebut diikuti dengan berbagai macam isu permasalahan seperti sosial, ekonomi, lingkungan, kesehatan, politik, agama, etika dan legalitas suatu produk rekayasa genetika.
Permasalahan-permasalahan tersebut terangkum dalam sebuah kajian yang dinamakan bioetika (Pottage, 2007; Evans&Michael, 2008). Perma-salahan bioetika rekayasa genetika selalu dikaitkan oleh berbagai macam kekhawatiran tentang produk hasil rekayasa genetika. Kekhawatiran tersebut mendorong munculnya berbagai macam kontroversial di kalangan masyarakat. Dari hal inilah muncul berbagai macam pro dan kontra mengenai produk rekayasa genetika. Adanya berbagai polemik tersebut mendasari terbentuknya berbagai macam peraturan atau protokol yang mengatur berbagai macam aktivitas di bidang rekayasa genetika (Dano, 2007).           
Rekayasa genetika memegang peranan penting dalam merubah susunan genetika makhluk hidup sesuai dengan keperluan manusia di masa ini. Rekayasa Genetika (transgenik) atau juga yang lebih dikenal dengan Genetically Modified Organism (GMO) dapat diartikan sebagai manipulasi gen untuk mendapatkan galur baru dengan cara menyisipkan bagian gen ke tubuh organisme tertentu. Rekayasa genetika juga merupakan Pencangkokan Gen atau ADN Rekombinan. Rekayasa Genetik, dinyatakan sebagai kemajuan yang paling mengagumkan semenjak manusia berhasil memisahkan atom (Imawan, dkk: 2012).
 Penerapan rekayasa genetika juga telah memasuki perangkat terpenting bagi makhluk hidup yakni gen sehingga tumbuhan atau hewan yang dihasilkan dari rekayasa genetika ini diharapkan memiliki sifat-sifat yang unggul, yang berbeda dari tanaman atau hewan aslinya. Disusul dengan perkembangan bioteknologi sehingga pemuliaan tanaman merupakan salah satu sektor paling menjanjikan dalam industri pertanian. Namun, seperti teknologi baru lainnya, keberadaan tanaman hasil rekayasa genetika mulai menuai kontroversi di masyarakat dunia. Ada pihak yang mendukung dihasilkannya tanaman hasil rekayasa genetik (sering disebut sebagai tanaman transgenik), tetapi ada beberapa pihak yang dengan jelas penggunaan tanaman transgenik ini pada manusia. Hal ini menimbulkan polemik bagi masyarakat dunia terhadap keberadaan makanan hasil tanaman transgenik yang sudah tersebar luas di berbagai pasar. Selain tumbuhan, rekayasa genetika terhadap hewan dan manusia juga menimbulkan pro dan kontra. Sebagian pihak menganggap  kehidupan suatu makhluk tidak dapat dicampur tangangi oleh manusia karena hanya Tuhan yang berhak mengutak atik gen. Dalam makalah ini akan  dibahas mengenai rekayasa genetika serta hubungannya dengan etika.Pembahasan ini merupakan peninjauan ulang terhadap berbagai jurnal dan artikel terkait rekayasa genetika dan hubungannya terhadap bioetika.


1.2         Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang diidentifikasi dalam makalah ini adalah hubungan rekayasa genetika dengan bioetika baik dari segi Undang-undang, agama dan etika.

1.3         Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu penjelasan mengenai rekayasa genetika, kaitan rekayasa genetika dengan bioetika berdasarkan undang-undang dan pandangan agama.

1.4         Batasan Masalah
       Masalah dalam makalah ini dibatasi oleh:
1.      Penjelasan mengenai rekayasa genetika
2.      Kaitan rekayasa genetika dengan bioetika berdasarkan undang-undang dan pandangan agama.

1.5         Tujuan
Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang rekayasa genetika dan dampak-dampaknya bagi manusia dan lingkungan serta kaitannya dengan   bioetika.

1.6         Manfaat
Manfaat makalah ini yaitu agar kita mengetahui pengawasan terhadap penerapan keilmuan manusia, agar tidak menyimpang dari norma-norma atau etika yang ada dan moral agama yang memberikan keluasan untuk menetapkan sesuatu berdasarkan undang-undang dan pandangan agama.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau  pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan produk.   Rekayasa genetika juga diartikan sebagai usaha manusia dalam ilmu biologi dengan cara memanipulasi (rekayasa) sel, atau gen yang terdapat pada suatu organisme tertentu dengan tujuan menghasilkan organisme jenis baru yang identik secara genetika (Zamroni, 2012)
Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didefinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi  yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.

2.2     Sejarah Genetika
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai menjelang akhir abad ke-19 ketika seorang biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Sebenarnya, Mendel bukanlah orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan (Anonim. 2008).  Akan tetapi, berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti. Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan utama bagi perkembangan genetika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, dan Mendel pun diakui sebagai Bapak Genetika.
Karya Mendel tentang pola pewarisan sifat tersebut dipublikasikan pada tahun 1866 di Proceedings of the Brunn Society for Natural History. Namun, selama lebih dari 30 tahun tidak pernah ada peneliti lain yang memperhatikannya. Baru pada tahun 1900 tiga orang ahli botani secara terpisah, yakni Hugo de Vries di Belanda, Carl Correns di Jerman, dan Eric von Tschermak-Seysenegg di Austria, melihat bukti kebenaran prinsip-prinsip Mendel pada penelitian mereka masing-masing.  Semenjak saat itu hingga lebih kurang pertengahan abad ke-20 berbagai percobaan persilangan atas dasar prinsip-prinsip Mendel sangat mendominasi penelitian di bidang genetika. Hal ini menandai berlangsungnya suatu era yang dinamakan genetika klasik.
Selanjutnya, pada awal abad ke-20 ketika biokimia mulai berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik, khususnya mengenai sifat biokimianya. Pada tahun 1920-an, dan kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi genetik adalah asam deoksiribonukleat (DNA). Dengan ditemukannya model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat dalam satu dasawarsa, maka waktu yang dibutuhkan untuk itu (doubling time) pada genetika molekuler hanyalah dua tahun. Bahkan, perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika.
Salah satu penelitian yang memberikan kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah penelitian terhadap transfer (pemindahan) DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain melalui lingkaran DNA kecil yang disebut plasmid. Bakteri eukariota uniseluler ternyata sering melakukan pertukaran materi genetik ini untuk memelihara memelihara ciri-cirinya. Dalam rekayasa genetika inilah, plasmid berfungsi sebagai kendaraan pemindah atau vektor.
Agar materi genetik yang dipindahkan sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus memotong materi genetik tersebut. Secara alami, sel memiliki enzim-enzim pemotong yang sering disebut dengan enzim restriksi. Enzim ini dapat mengenali dan memotong tempat-tempat tertentu di sepanjang molekul DNA. Untuk menyambung kembali potongan-potongan DNA ini digunakan enzim ligase. Sampai sekarang ini telah ditemukan lebih dari 200 enzim restriksi. Hal ini tentu saja mempermudah pekerjaan para ahli rekayasa genetika untuk memotong dan menyambung kembali DNA.
Genetika pada saat ini telah berkembang pesat. Sejak sruktur DNA diketahui dan kode genetika dipecahkan, serta proses transkripsi dan tranlasi dapat dijabarkan dalam kurun waktu antara tahun 1952-1953, telah terbuka pintu untuk perkembangan penting di bidang genetika. Penemuan di atas diikuti periode antiklimaks ketika beberapa ahli biologi molekuler antara tahun 1971-1973 berhasil melakukan rekayasa genetika, separti pemotongan gen (DNA) yang terkontrol dan rekombinasi DNA yang inti prosesnya adalah kloning atau pengklonaan DNA. Dengan rekayasa genetika dapat disatukan bahan genetik dari satu organisme dengan organisme lain dan dapat dihasilkan makhluk hidup baru.

2.3       Manfaat Rekayasa Genetika
Beberapa peristiwa penting yang sudah berhasil dan masih giat diusahakan ialah:
2.3.1        Di bidang Kedokteran
Dalam dunia kedokteran, misalnya, produksi horman insulin tidak lagi disintesis dari hewan mamalia, tetapi dapat diproduksi oleh sel-sel bakteri dengan cara kloning. ADN mamalia yang mengkode sintesis hormon insulin. Klon ADN kemudian dimasukkan ke dalam  sel bakteri sehingga sel-sel bakteri tersebut akan menghasilkan hormon insulin.
a.      Pembuatan Insulin Manusia oleh Bakteri
Dalam bulan Desember 1980, seorang wanita Amerika (37 tahun) berasal dari Kansas, Amerika Serikat, merupakan manusia pertama yang dapat menikmati manfaat rekayasa genetika.  Dia merupakan pasien diabetes pertama yang disuntik dengan insulin manusia yang dibuat oleh bakteri. Insulin adalah suatu macam protein yang tugasnya mengawasi metabolisme gula di dalam tubuh manusia. Gen insulin adalah suatu daerah dalam ADN kita yang memiliki informasi untuk menghasilkan insulin. Penderita diabetes tidak mampu membentuk insulin dalam jumlah yang dibutuhkan. Dahulu insulin didapatkan dari kelenjar pancreas sapi dan babi. Untuk membuat hanya 1 pound (0,45 kg) insulin hewani itu, yang dibutuhkan oleh 750 pasien diabetes selama satu tahun, diperlukan 8.000 pound (3.600 kg) kelenjar yang berasal dari 23.000 ekor hewan.
Dengan teknik rekayasa genetika, para peneliti berhasil memaksa bakteri untuk membentuk insulin yang mirip sekali dengan insulin manusia. Melalui penelitian dapat dibuktikan pula bahwa salinan insulin manusia ini bahkan lebih baik daripada insulin hewani dan dapat diterima lebih baik oleh tubuh manusia.
b.      Pembuatan Vaksin Terhadap Virus AIDS
Pada tahun 1979 di Amerika Serikat dikenal suatu penyakit baru yang menyebabkan seseorang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit ini dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau Sindrom defisiensi imunitas dapatan. Penderita mengidap kerapuhan daya kekebalan untuk melawan infeksi. Dalam tahun 1983 diketahui bahwa AIDS ditularkan oleh prosedur transfusi darah, selain oleh pemakaian jarum obat bius dan hubungan seks pada orang homoseks. Penderita AIDS mengalami kerusakan pada sel-T, sel darah putih kelompok limfosit yang vital bagi tubuh guna memerangi infeksi.
c.       Usaha menyembuhkan penyakit Lesch-Nyhan
Penyakit Lesch-Nyhan adalah salah satu penyakit keturunan yang ditemukan  paling akhir, yaitu di pertengahan 1960, oleh Dr. William Nyhan dari medical Scholl, University of California, San Franscisco, California, USA, bersama seorang mahasiswanya bernama Michael Lesch. Penyakit ini adalah salah satu dari sekitar 3000 jenis penyakit keturunan yang pernah ditemukan.
Penerita penyakit mental ini tidak mampu membentuk enzim hipoxantin-guanin phosphoribosil transferase (HGPRT) yang diikuti olah bertambah aktifnya gen serupa, ialah adenine phosphoribosil transferase (APRT). Karena metabolisme purin menjadi abnormal, maka penderita memilliki purin yang berlebihan, terutama basa guanine.
d.      Terapi Gen
Para peneliti juga menggunakan rekayasa genetika untuk mengobati kelainan genetik. Proses ini, yang disebut terapi gen, meliputi penyisipan duplikat beberapa gen secara langsung ke dalam sel seseorang yang mengalami kelainan genetis. Sebagai contoh, orang-orang yang mengalami sistik fibrosis tidak memproduksi protein yang dibutuhkan untuk fungsi paru-paru yang tepat. Kedua gen yang mengkode protein untuk cacat bagi orang-orang ini mengalami kerusakan. Para ilmuwan dapat menyisipkan duplikat gen ke dalam virus yang tidak membahayakan. Virus “yang direkayasa” ini dapat disemprotkan ke paru-paru pasien yang menderita sistik fibrosis. Para peneliti berharap bahwa duplikat gen dalam virus tersebut akan berfungsi bagi pasien untuk memproduksi protein. Terapi gen masih merupakan metode eksperimen untuk mengobati kelainan genetik. Para peneliti bekerja keras untuk mengembangkan teknik yang menjanjikan ini.

2.3.2        Pentingnya Rekayasa Genetik di Bidang Farmasi
Dalam dunia farmasi, gen yang mengontrol sintesis obat-obatan jika diprosukdi secara alami akan membutuhkan ongkos produksi yang tinggi. Jika diklon dan dimasukkan ke dalam sel-sel bakteri, bakteri akan memproduksi obat-obatan tersebut. Rekayasa genetik begitu cepat mendapat perhatian di bidang farmasi dalam usaha pembuatan protein yang sangat diperlukan untuk kesehatan.
1.             Pencangkokan gen biasanya hanya menyangkut sebuah gen tunggal. Secara teknik, ini tentunya lebihmudah dijalankan daripada menghadapi sejumlah gen-gen.
2.             Mungkin kloning gen ini relati lebih murah, aman, dan dapat dipercaya dalam memperoleh sumber protein yang mempunyai arti penting dalam bidang farmasi.
3.             Banyak hasil-hasil farmasi yang didapatkan melalui pencangkokan gen itu berupa senyawa-senyawa yang dengan dosis kecil saja sudah dapat memperlihatkan pengaruh yang banyak, seperti misalnya didapatkannya berbagai macam hormone, faktor tumbuh dan protein pengatur, yang mempengaruhi proses fisiologis, sepeerti tekanan darah, penyembuhan luka dan ketenangan hati.

2.3.3        Pentingnya Rekayasa Genetik di bidang Pertanian
Rekayasa genetik juga telah digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam sel dari organisme-organisme lain. Para ilmuwan telah menyisipkan gen-gen dari bakteri ke dalam sel tomat, gandum, padi, dan tanaman pangan lainnya (Bernabetha, dkk. 2006.). Beberapa memungkinkan tanaman bertahan hidup dalam temperatur dingin atau kondisi tanah yang gersang, dan kebal terhadap hama serangga. Pertanian diharapkan akan menikmati keuntungan paling banyak dari teknik rekayasa genetik, seperti:
1.             Menggantikan pemakaian pupuk nitrogen yang banyak dipergunakan tetapi mahal harganya, oleh fiksasi nitrogen secara alamiah.
2.             Teknik rekayasa genetik mengusahakan tanam-tanaman (khususnya yang mempunyai arti ekonomi) yang tidak begitu peka terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan cacing.
3.             Mengusahakan tanam-tanaman yang mampu menghasilkan pestisida sendiri.
4.             Mengusahakan tanaman padi-padian yang mampu membuat pupuk nitrogen sendiri.
5.             Tanam-tanaman yang mampu menangkap cahaya dengan lebih efektif untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.
6.             Tanam-tanaman yang lebih tahan terhadap pengaruh kadar garam, hawa kering, dan embun beku.
7.             Mengusahakan menadapatkan tanaman baru yang lebih menguntungkan lewat pencangkokan gen. Tanaman kentang, tomat, dan tembakau tergolong dalam keluarga yang sama, yaitu Solanaceae. Akan tetapi serbuk sari dari satu spesies dalam keluarga ini tidak dapat membuahi sel telur dari spesies lain dalam keluarga itu juga.


Contoh tanaman yang telah menggunakan Teknologi Rekayasa yaitu:
a.      Kedelai Transgenik
Kedelai merupakan produk Genetikally Modified Organism terbesar yaitu sekitar 33,3 juta ha atau sekitar 63% dari total produk GMO yang ada. Dengan rekayasa genetik, dihasilkan tanaman transgenik yang tahan terhadap hama, tahan terhadap herbisida dan memiliki kualitas hasil yang tinggi. Saat ini secara global telah dikomersialkan dua jenis kedelai transgenik yaitu kedelai toleran herbisida dan kedelai dengan kandungan asam lemak tinggi
b.      Jagung Transgenik
Di Amerika Serikat, komoditi jagung telah mengalami rekayasa genetik melalui teknologi rDNA, yaitu dengan memanfaatkan gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) untuk menghindarkan diri dari serangan hama serangga yang disebut corn borer sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Gen Bacillus thuringiensis yang dipindahkan mampu memproduksi senyawa pestisida yang membunuh larva corn borer tersebut.
Berdasarkan kajian tim CARE-LPPM IPB menunjukkan bahwa pengembangan usaha tani jagung transgenik secara nasional memberikan keuntungan ekonomi sekitar Rp. 6,8 triliyun. Keuntungan itu berasal dari mulai peningkatan produksi jagung, penghematan usaha tani hingga penghematan devisa negara dengan berkurangnya ketergantungan akan impor jagung.
Dalam jangka pendek pengembangan jagung transgenik akan meningkatkan produksi jagung nasional untuk pakan sebesar 145.170 ton dan konsumsi langsung 225.550 ton. Sementara dalam jangka panjang, penurunan harga jagung akan merangsang kenaikan permintaan jagung baik oleh industri pakan maupun konsumsi langsung. Bukan hanya itu, dengan meningkatkan produksi jagung Indonesia juga menekan impor jagung yang kini jumlahnya masih cukup besar. Pada tahun 2006, impor jagung masih mencapai 1,76 juta ton. Secara tidak langsung, penggunaan tanaman transgenik juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c.       Kapas Transgenik
Kapas hasil rekayasa genetik diperkenalkan tahun 1996 di Amerika Serikat. Kapas yang telah mengalami rekayasa genetika dapat menurunkan jumlah penggunaan insektisida. Diantara gen yang paling banyak digunakan adalah gen cry (gen toksin) dari Bacillus thuringiensis, gen-gen dari bakteri untuk sifat toleransi terhadap herbisida, gen yang menunda pemasakan buah. Bagi para petani, keuntungan dengan menggunakan kapas transgenik adalah menekan penggunaan pestisida atau membersihkan gulma tanaman dengan herbisida secara efektif tanpa mematikan tanaman kapas. Serangga merupakan kendala utama pada produksi tanaman kapas. Di samping dapat menurunkan produksi, serangan serangga hama dapat menurunkan kualitas kapas.Saat ini lebih dari 50 persen areal pertanaman kapas di Amerika merupakan kapas transgenik dan beberapa tahun ke depan seluruhnya sudah merupakan tanaman kapas transgenik. Demikian juga dengan Cina dan India yang merupakan produsen kapas terbesar di dunia setelah Amerika Serikat juga secara intensif telah mengembangkan kapas transgenik. 
d.      Tomat Transgenik
Pada pertanian konvensional, tomat harus dipanen ketika masih hijau tapi belum matang. Hal ini disebabkan akrena tomat cepat lunak setelah matang. Dengan demikian, tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan penanganan yang sulit. Tomat pada umumnya mengalami hal tersebut karena memiliki gen yang menyebabkan buah tomat mudah lembek. Hal ini disebabkan oleh enzim poligalakturonase yang berfungsi mempercepat degradasi pektin.
Tomat transgenik memiliki suatu gen khusus yang disebut antisenescens yang memperlambat proses pematangan (ripening) dengan cara memperlambat sintesa enzim poligalakturonase sehungga menunda pelunakan tomat. Dengan mengurangi produksi enzim poligalakturonase akan dapat diperbaiki sifat-sifat pemrosesan tomat. Varietas baru tersebut dibiarkan matang di bagian batang tanamannya untuk waktu yang lebih lama sebelum dipanen. Bila dibandingkan dengan generasi tomat sebelumnya, tomat jenis baru telah mengalami perubahan genetika, tahan terhadap penanganan dan ditransportasi lebih baik, dan kemungkinan pecah atau rusak selama pemrosesan lebih sedikit.
e.       Kentang Transgenik
Mulai pada tanggal 15 Mei 1995, pemerintah Amerika menyetujui untuk mengomersialkan kentang hasil rekayasa genetika yang disebut Monsanto sebagai perusahaan penunjang dengan sebutan kentang “New Leaf”. Jenis kentang hybrid tersebut mengandung materi genetik yang memnungkinkan kentang mampu melindungi dirinya terhadap serangan Colorado potato beetle. Dengan demikian tanaman tersebut dapat menghindarkan diri dari penggunaan pestisida kimia yang digunakan pada kentang tersebut. Selain resisten terhadap serangan hama, kentang transgenik ini juga memiliki komposisi zat gizi yang lebih baik bila dibandingkan dengan kentang pada umumnya. Hama beetle Colorado merupakan suatu jenis serangga yang paling destruktif untuk komoditi kentang di Amerika dan mampu menghancurkan sampai 85% produksi tahunan kentang bila tidak ditanggulangi dengan baik. 
Daya perlindungan kentang transgenik tersebut berasal dari bakteri Bacillus thuringiensis sehingga kentang transgenik ini disebut juga dengan kentang Bt. Sehingga diharapkan melalui kentang transgenik ini akan membantu suplai kentang yang berkesinambungan, sehat dan dalam jangkauan daya beli masyarakat.

2.3.4        Pentingnya Rekayasa Genetika di Bidang Peternakan
Teknik rekayasa genetika dapat juga digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam hewan, yang kemudian memproduksi obat-obatan penting untuk manusia. Sebagai contoh, para ilmuwan dapat menyisipkan gen manusia ke dalam sel sapi. Kemudian sai tersebut memproduksi protein manusia yang sesuai dengan kode gen yang disisipkan. Para ilmuwan telah menggunakan teknik ini untuk memproduksi protein pembeku darah yang dibutuhkan oleh penderita hemophilia. Protein tersebut diproduksi dalam susu sapi, dan dapat dengan mudah diekstraksi dan digunakan untuk mengobati manusia yang menderita kelainan itu.
Di bidang Peternakan, rekayasa genetika juga diduga akan memberi harapan besar, seperti:
1.             Telah diperoleh vaksin-vaksin untuk melawan penyakit mencret ganas yang dapat mematikan anak-anak babi.
2.             Sudah dipasarkan vaksin yang efektif terhadap penyakit kuku dan mulut, yaitu penyakit ganas dan sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa dan babi. Sebelumnya, para peternak sering membantai seluruh ternaknya, walaupun sebenarnya hanya seekor saja yang terkena penyakit tersebut, dengan maksud untuk mencegah penularannya yang lebih luas.
3.             Sekarang sedang diuji hormone pertumbuhan tertentu untuk sapi yang mungkin dapat meningkatkan produksi susu.

2.3.5        Pentingnya Rekayasa Genetika di Bidang Industri
Penelitian rekayasa genetika di bidang industri sedang meningkat cepat. Berbagai usaha yang sedang giat dilakukan misalnya:
1.             Menciptakan bakteri yang dapat melarutkan logam-logam langsung dari dalam bumi.
2.             Menciptakan bakteri yang dapat menghasilkan bahan kimia, yang sebelumnya berasal dari minyak atau dibuat secara sintetis, misalnya saja dapat menghasilkan bahan pemanis yang digunakan pada pembuatan berbagai macam minuman.
3.             Menciptakan bakteri yang dapat menghasilkan bahan mentah kimia seperti etilen yang diperlukan untuk pembuatan plastik.
4.             Chakrabarty, seorang peneliti yang bekerja untuk perusahaan “General Electrik” mencoba untuk menciptakan suatu mikroorganisme yang mampu menggunakan minyak tanah sebagi sumber makanan dengan maksud agar supaya mikroorganisme demikian itu akan sangat berharga dalam dunia perdagangan, karena dapat membersihkan tumpahan minyak tanah.

2.3.6        The Human Genome Project
Sebuah usaha kolaboratif berskala besar untuk mengkodekan semua pasangan basa nukleotida yang berjumlah 3 miliar dalam genom manusia diluncurkan pada tahun 1980-an. Usaha Internasional Human Genome Project didanai oleh pemerintah dan juga sumber-sumber industri. Proyek tersebut diharapkan selesai tahun 2003, pada tahun ke-50 penemuan struktur ADN, dan memakan biaya miliaran dolar. Akan tetapi, kemajuan-kemajuan di bidang teknologi memungkinkan proyek itu diselesaikan beberapa tahun lebih awal sebelum jadwalnya. Dalam sebuah pengumuman bersejarah pada 26 Juni 2000 di Gedung Putih AS, para pemimpin dari industry (J. Craig Venter dari Celera Genomics) dan pemerintah AS (Francis Collins dari National Human Genome Research Institute) mengumumkan bahwa draf pertama genom manusia telah diselesaikan. Penyelesaian draft pertama itu memakan waktu 10 tahun. Para partisipan yang didanai oleh pemerintah memilih kromosom-kromosom individual untuk di-sequencing, sementara laboratorium-laboratorium yang didanai pihak swasta melakukan sequencing atas keseluruhan genom dalam pendekatan “shotgun": skala besar (Elrod, S. dan William D. Stansfield, 2007).
Pendekatan tersebut menggunakan komputer untuk merakit data yang diperoleh menjadi peta keseluruhan genom. Secara keseluruhan, lebih dari 20 miliar basa informasi sekuens telah dikumpulkan. Miliaran basa-basa ini saling tumpang tindih (overlap) sebagai bahan untuk membentuk peta sekuens genom manusia. Ada begitu banyak computer sehingga sistem-sistem piranti keras computer baru telah dikembangkan untuk menampungnya dan ruang penyimpanannya diukur dalam terabita (1015), yang 1.000 kali lebih besar daripada gigabita (1012).
Dalam 3 miliar pasangan basa yang menyusun genom manusia, diperkirakan terdapat 25.000 hingga 45.000 gen. Ukuran gen manusia bisa berkisar dari ribuan hingga ratusan ribu pasangan basa (mencakup ekson dan intron). Sebagai contoh, analisis data sekuens dari kromosom 22 menunjukkan kalau tampaknya kromosom tersebut mengandung lebih dari 800 gen. gen yang paling besar melampaui 500.000 pasangan basa panjangnya. Dari gen-gen yang sudah diidentifikasi, hanya separuhnya ( 400) memiliki fungsi yang dihipotesiskan, hal ini ditemukan melalui pembandingan database sekuens. Sejumlah gen yang telah diidentifikasi bertanggung jawab atas setidaknya 27 kelainan manusia, termasuk kanker otak dan skizofrenia. Telah diidentifikasi keluarga gen, kelompok gen-gen yang mirip, yang tampaknya berasal dari duplikasi tandem gen-gen dan divergensi yang terjadi sesudahnya akibat mutasi. Dan itu baru satu dari 23 kromosom manusia yang dianalisis.
Keunggulan Tanaman Rekayasa Genetika (Genetikally Modified Organism) WHO telah meramalkan bahwa populasi dunia akan berlipat dua pada tahun 2020 sehingga diperkirakan jumlah penduduk akan lebih dari 10 milyar. Karena kondisi tersebut, produksi pangan juga harus ditingkatkan demi menjaga kesinambungan manusia dengan bahan pangan yang tersedia. Namun yang menjadi kendala, jumlah sisa lahan pertanian di dunia yang belum termanfaatkan karena jumlah yang sangat kecil dan terbatas. Dalam menghadapi masalah tersebut, teknologi rDNA atau Genetikally Modified Organism (GMO) akan memiliki peranan yang sangat penting. Teknologi rDNA dapat menjadi strategi dalam peningkatan produksi pangan dengan keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
1.             Mereduksi kehilangan dan kerusakan pasca panen
2.             Mengurangi resiko gagal panen
3.             Meningkatkan rendemen dan produktivitas
4.             Menghemat pemanfaatan lahan pertanian
5.             Mereduksi kebutuhan jumlah pestisida dan pupuk kimia
6.             Meningkatkan nilai gizi
7.             Tahan terhadap penyakit dan hama spesifik, termasuk yang disebabkan oleh virus.
Berbagai keunggulan lain dari tanaman yang diperoleh dengan teknik rekayasa genetika adalah sebagai berikut :
1.             Menghasilkan jenis tanaman baru yang tahan terhadap kondisi pertumbuhan yang keras seperti lahan kering, lahan yang berkadar garam tinggi dan suhu lingkungan yang ekstrim. Bila berhasil dilakukan modifikasi genetika pada tanaman, maka dihasilkan asam lemak linoleat yang tinggi yang menyebabkan mampu hidup dengan baik pada suhu dingin dan beku.
2.             Toleran terhadap herbisida yang ramah lingkungan yang dapat mengganggu gulma, tetapi tidak mengganggu tanaman itu sendiri. Contoh kedelai yang tahan herbisida dapat mempertahankan kondisi bebas gulmanya hanya dengan separuh dari jumlah herbisida yang digunakan secara normal
3.             Meningkatkan sifat-sifat fungsional yang dikehendaki, seperti mereduksi sifat atau daya alergi (toksisitas), menghambat pematangan buah, kadar pati yang lebih tinggi serta daya simpan yang lebih panjang. Misalnya, kentang yang telah mengalami teknologi rDNA, kadar patinya menjadi lebih tinggi sehingga akan menyerap sedikit minyak bila goreng (deep fried). Dengan demikian akan menghasilkan kentang goreng dengan kadar lemak yang lebih rendah.
4.             Sifat-sifat yang lebih dikehendaki, misalnya kadar protein atau lemak dan meningkatnya kadar fitokimia dan kandungan gizi. Kekurangan gizi saat ini telah melanda banyak negara di dunia terutama negara miskin dan negara berkembang. Kekurangan gizi yang nyata adalah kekurangan vitamin A, yodium, besi dan zink. Untuk menanggulanginya, dapat dilakukan dengan menyisipkan den khusus yang mampu meningkatkan senyata-senyawa tersebut dalam tanaman. Contohnya telah dikembangkan beras yang memiliki kandungan betakaroten dan besi sehingga mampu menolong orang yang mengalami defisiensi senyawa tersebut dan mencegah kekurangan gizi pada masyarakat.
Penggunaan rekayasa genetika khususnya pada tanaman tidak terlepas dari pro-kontra mengenai penggunaan teknologi tersebut.
1.      Tanaman transgenik memiliki kualitas yang lebih tinggi dibanding degan tanaman konvensional, memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, tahan hama, tahan cuaca sehingga penanaman komoditas tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan secara capat dan menghemat devisa akibat penghematan pemakaian pestisida atau bahan kimia serta memiliki produktivitas yang lebih tinggi.
2.      Teknik rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman yaitu memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambah sifat-sifat ketahanan terhadap cengkeraman hama maupun lingkungan yang kurang menguntungkan sehingga tanaman transgenik memiliki kualitas lebih baik dari tanaman konvensional serta bukan hal yang baru karena sudah lama dilakukan tetapi tidak disadari oleh masyarakat. 
3.      Mengurangi dampak kerusakan dan pencemaran lingkungan, misalnya tanaman transgenik tidak perlu pupuk kimia dan pestisida sehingga tanaman transgenik dapat membantu upaya perbaikan lingkungan 
BAB III
PENUTUP

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan, alasan pengharaman kloning reproduksi manusia bukan terletak pada proses atau teknologinya, bukan pada teknis pelaksanaannya di luar proses alamiah dan tradisional, tetapi pada mudarat yang ditimbulkannya, akan merancukan dan menafikan berbagai pranata sosial, etika, dan moral, juga akan merendahkan nilai dan martabat insani. Hal ini sejalan dengan pendangan dari agam Islam dan Kristen. Teknologi rekayasa genetika yang dapat ditolerir dan bahkan didukung hanya pada tujuan produktivitas tanaman, tumbuhan dan hewan. Demikian juga untuk menemukan obat-obatan tertentu yang sangat diperlukan dalam dunia pengobatan.
    Perangkat peraturan untuk pelepasan produk bioteknologi tanaman, ikan hewan dan pakan saat ini telah dimiliki Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 21 Tahun 2005. Peraturan ini merupakan peningkatan atau penyempurnaan dari peraturan yang sebelumnya dari Keputusan Bersama Empat Menteri Tahun 1999 serta khusus dibuat untuk mengatur produk bioteknologi hasil rekayasa genetika di Indonesia. PP ini dibuat atas dasar pendekatan kehati-hatian yang sesuai dengan Protokol Cartagena tentang Keamanan Hayati. Protokol ini sebelumnya telah diratifikasi Indonesia melalui Undang-Undang No 21 Tahun 2004.Keputusan ini dibuat untuk menjamin keamanan hayati dan keamanan pangan bagi kesehatan manusia, keanekaragaman hayati dan lingkungan.






DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Metode Pembentukan Keragaman Genetika.(online) http://pttipb.wordpress.com/category/04-pembentukan-keragaman-genetik-dan-pengujiannya.  Diakses tanggal 15 Oktober 2012.
Bernabetha, dkk. 2006. Tanaan Transgenik.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6206129144_1411-7924.pdfDiakses tanggal 15 Oktober 2012
Dinata, Deden. 2009. Bioteknologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
 Deswina, Puspita. 2009. Pengkajian Pelepasan Tanaman Padi Transgenik di Indonesia  “Assesment on Release of transgenic rice plant in Indonesia”Diakses tanggal 15 Oktober 2012
Febriana, Mariani. 2004. Kloning Manusia.http://warmada.staff.ugm.ac.id/Articles/ERteks-FTUGM-080504.pdfDiakses tanggal 15 Oktober 2012
Hamid, Huzaifah. 2009. Makalah Genetika Dasar. Http: //zaifbio.wordpress.com/2009/06/12/makalah-genetika-dasar. Diakses tanggal 9 Oktober 2012.
Imawan, 2012. Implementasi Rekayasa Genetika dalam Tehnik Pencangkokan DNA Manusia terhadap Organisme Tumbuhan Sebagai Impian Revolusi Ilmiah Abad Ke-21. http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/11/implementasi-rekayasa-genetika-dalam-tehnik-pencangkokan-dna-manusia-terhadap-organisme-tumbuhan-sebagai-impian-revolusi-ilmiah-abad-ke-21/ Diakses tanggal 15 Oktober 2012
Joe, Indra. 2009. Ilmu Genetika. http://indra-joe.blogspot./2009/04/30/ilmu-genetka.html. Diakses tanggal 9 Oktober 2012.


Cara Menjaga dan Memperbaiki Laptop dan PC Dari Lag dan Lemot

Berkaca pada pengalaman saya, memiliki komputer low-end/ kelas bawah pasti  seringkali memiliki problem yang sama, yakni lag, force close,...